Phamlet Open Recruitment pemikir dan praktisi pendidikan yang dipelopori oleh KSiP (Kelompok Studi ilmu Pendidikan). Pendidikan di negeri Indonesia ini memang masih perlu dibenahi, oleh karenanya kami menyiapkan tenaga tenaga pendidik profesional dan kreatif untuk menyongsong Pendidikan yang lebih baik
Pendidikan Gratis VS Pendidikan Mahal
Hemat ekonomis VS Hebat profesionalis
Hal finansial adalah hal yang sangat sensitif khususnya di negeri ini. Pendidikan juga merupakan hal yang sangat penting bagi majunya bangsa ini. Namun dalam hal pendidikan banyak orang yang masih pelit dalam hal pembayarannya, khususnya untuk taraf sekolah dasar dan menengah. Banyak yang menuntut pendidikan harus digratiskan, tapi tetap dengan kualitas prima.
Saya fikir hal tersebut terlalu utopis (sulit untuk diwujudkan). Pada faktanya pendidikan dasar dan menengah pada saat ini memang digratiskan untuk yang negeri, dalam artian sekolah tidak meminta uang sedikitpun kpada siswa dan atau orangtua siswa. Namun dampaknya kegiatan yang dilakukan semuanya nampak biasa saja dan tidak ada kegiatan tambahan. Akhirnya kegiatan disekolahpun hanya ada pelajaran, belajar, di kelas, pelajaran, pelajaran dan pelajaran swcara konvensional tanpa ada kegiatan tambahan yang memantikkan minat bakat siswa.
Namun sebaliknya sekolah yang berbayar (swasta), malah memberikan pelayanan dan pembelajaran yang lebih kepada siswanya. Karena secara finansial mereka mampu dan bebas untuk memberikan pelayanan dan pelajaran sesuai kehendak mereka. Dan kebanyakan sekolah swasta selalu berlomba lomba untuk menjadi pelayan pendidikan yang terbaik dan selalu menonjolkan nilai plus khas sekolah tersebut.
Faktanya zaman sekarang kalau orang tua memang faham betul dengan dunia pendidikan mereka akan menyekolahkan anaknya disekolah swasta, walaupun berbayar namun mendapatkan kualitas prima.
Dipihak manakah anda? Di pihak gratis atau berbayar? Lebih sayang harta karun atau harta benda anda? Lebih memilih uang atau kualitas pendidikan?
0 Comments: