Guru merupakan ujung tombak pendidikan di sekolah, seberapa bagus kualitas sekolah tersebut dapat dilihat dari kualitas kompetensi guru. Jika mayoritas guru menguasai materi ajar sekaligus bisa memahamkan peserta didiknya, niscaya sekolah tersebut akan melahirkan anak-anak yang cerdas. Jika banyak guru yang bekerja sama, gotong royong dan saling membantu niscaya lingkungan sekolah menjadi lebih harmonis dan sejuk. Andaikan setiap guru mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing pasti berbagai permasalahan serta beban sekolah terasa ringan. Semuanya terfokus pada guru, jika saja ujung tombaknya runcing pasti dia bisa menembus apapun yang ada di depannya. Namun sebaliknya, jika ujungnya saja tumpul, bagaimana bisa tombak tersebut dipakai untuk berburu.
Sekolahlah yang seharusnya merawat dan meruncingkan ujung tombaknya melalui berbagai pelatihan, arahan dan bimbingan yang tepat. Adalah tugas sekolah untuk memilih cara yang tepat karena setiap sekolah memiliki karakteristik dan tujuan masing-masing. Setiap sekolah seharusnya semenjak berdiri selalu mengedepankan akhlak dan karakter yang luhur. Kristalisasi unggah ungguh budaya jawa dipadukan dengan budaya kepesantrenan dipercaya menjadi formula yang sempurna untuk membentuk karakter siswa. Oleh karena itu guru-guru juga harus menguasai kedua hal tersebut supaya bisa menularkannya ke semua peserta didik.
Meluasnya kasus Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease) di Indonesia khususnya di wilayah Bantul dan sekitarnya menjadi tantangan tersendiri bagi pihak sekolah dan guru. Pembelajaran yang dulunya dengan tatap muka dengan segala kelebihannya, sekarang harus merelakan untuk melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Sudah menjadi hal pasti jika kita belum siap untuk melaksanakan PJJ secara penuh, sebab kita dulu belum pernah melakukannya sedikitpun. Bukan tentang penyampaian informasi pembelajaran dan tugas secara daring, yang paling sulit adalah mengajarkan tata krama, etika, akhlak dan karakter anak selama pandemi ini. Penyampaian pesannya sulit, tidak bisa mengevaluasi secara langsung, tidak bisa memastikan perhatian anak, ditambah dengan orang tua yang sulit diajak untuk bekerja sama menjadikan PJJ ini semakin sempurna kesulitannya.
Sasaran Kompetensi
- Kompetensi Pedagogis
Memuat bagaimana variasi dan keefektifan metode pembelajaran guru selama di kelas. Guru yang dapat memahamkan dan mengembangkan kecerdasan muridnya berarti kompetensi pedagogiknya baik.
- Kompetensi Profesional
Berisikan penguasaan materi dan keluasan wawasan guru terhadap pelajarannya dan hal-hal lainnya. Guru yang mengetahui berbagai hal, khususnya pelajarannya sendiri adalah guru yang profesional.
- Kompetensi Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial harus pandai membangun jaringan komunikasi dan kerjasama dengan sesamanya. Guru yang supel dan nyaman dalam berkomunikasi dengan warga sekolah dan ringan tangan dalam membantu berbagai problem sekolah merupakan guru dengan kepekaan sosial yang tinggi.
- Kompetensi Kepribadian
Setiap orang memiliki masalahnya masing-masing baik itu terkait keluarga, ekonomi, motivasi, rekan kerja, pasangan dan lain sebagainya. Memecahkan masalah juga terdapat seninya, bahkan tidak semua orang dapat menemukan solusi bagi masalahnya sendiri. Guru yang secara disiplin dapat mengatur hidupnya sendiri, mampu memotivasi diri, serta mahir dalam menemukan solusi pada setiap masalah adalah guru yang mapan kepribadiannya.
0 Comments: