Kejujuran Pendidikan di Indonesia

Kejujuran Pendidikan di Indonesia

Kejujuran pendidikan di indonesia Kejujuran adalah hal yang sering kita dengar, terlihat hal yang sangat sepele. Namun mempunyai dampak yang sangat besar terhadap suatu hal. Jujur adalah pendidikan karakter yang sangat penting ditanamkan kepada setiap insan sedini mungkin. Karena kejujuran adalah kunci dari kesuksesan. Saat seseorang sudah dipercaya dalam bidang apapun yang dia lakukan atau kerjakan akan mempunyai hidup yang aman nyaman dan tentram. Namun saat orang tersebut mempunyai satu kesalahan kecil, pasti akan membekas dihati masyarakat lain, kemudian semua perkataannya dianggapnya bohong semua tanpa memandang pekerjaan lain yang baik. Bagai pribahasa “Air susu sebelanga rusak karena tinta satu tetes”. Oleh karena itu kejujuran sangatlah penting ditanamkan pada setiap peserta didik sedini mungkin.

 Pendidikan karakter yang menggema didengar dikalangan pendidikan semakin keras, dan salah satu pendidikan karakter yang paling penting adalah kejujuran. Jika kejujuran sudah ditanamkan disetiap peserta didik bisa dipastikan kejadian plagiasi, mencontek, curang, dan pendidikan yang tidak adil akan terhapus dari sejarah pendidikan di Indonesia. 

Namun dalam kenyataannya kejujuran pendidikan di Indonesia masih tergolong dalam kategori kurang. Terbukti dengan banyaknya tindakan tidak terpuji masalah kejujuran yang masih sering terjadi di Indonesia, malahan tindakan tidak terpuji ini menjadi kebiasaan yang sudah tidak asing sehingga orang pun acuh untuk mengingatkan. Bahkan kata-kata “kalau saya boleh jujur” sudah mashur ditelinga kita, penyataan itu seharusnya tidak perlu diucapkan. Kenapa jujur harus minta izin dahulu, jujur itu memang harus diterapkan setiap waktu. Namun saat melakukan kecurangan tidak ada yang meminta izin.

Sebuah contoh kecil yang sudah tidak asing lagi adalah kegiatan mencontek pekerjaan saat ujian maupun tugas individu. Hampir setiap kali ujian maupun tugas individu tidak ada yang satu kelas penuh jujur semua dalam mengerjakan tugasnya. Bentuk ketidakjujuran yang terjadi bisa terletak pada yang memberikan contekan maupun yang meminta contekan, semua hukumya sama saja. Padahal kejujuran dalam ujian dan pekerjaan tugas individu sangatlah penting untuk diri sendiri. Ujian dan tugas adalah sebuah tantangan tersendiri bagi kaum pencari ilmu, ketika bisa melewati tantangan tersebut maka bidang keilmuan dan keahliannya pasti akan meningkat. Kemudian saat diri sendiri jujur melakukannya akan dapat mengukur diri dimana letak kekurangan dan kelemahannya dalam ujian, sehingga untuk ujian selanjutnya bisa meningkatkan dibidang yang masih kurang. Namun saat orang yang melakukan saat ujian dengan cara yang tidak jujur sangat kecil kemungkinannya untuk berkembang dan bertambah keilmuan dan keahliannya. 

Event tahunan yang diadakan pemerintah yang seharusnya dipakai untuk menguji mampu tidaknya peserta didik untuk melanjutkan di bidang selanjutnya dan sebagai sarana untuk memeratakan pendidikan yang ada di Indonesia telah menjadi momok yang mengerikan bagi peserta didik. Bergantinya paradigma peserta didik tentang Ujian Nasional membuat peserta didik maupun pihak sekolah menggunakan berbagai cara agar lulus, walaupun harus dengan cara yang memalukan dan tidak jujur. Pengerjaan ujian yang curang dikerjakan dengan metode terstruktur, masive, dan direncanakan dengan matang. Walau mereka semua mengerti bahwa perilaku tersebut tidak dibenarkan namun tetap saja dilakukan terus menerus setiap tahun. Kalau karakter peserta didik yang masih kecil dan polos saja sudah dididik untuk melakukan tindak kebohongan, bagaimana mereka besar kelak. Apa

penyebab dari semua ini? Apakah moral karakter bangsa Indonesia memang begini? Atau apakah guru yang tidak bisa mengajarkan pendidikan karakter kejujuran kepada peserta didik? Atau bahkan apakah gurunya tidak mempunyai karakter kejujuran? Atau tuntutan akademik yang semakin meninggi? Atau hasil pendidikan akademik lebih penting daripada hasil pendidikan karakter? Ini semua merupakan Pekerjaan kita semua warga Indonesia, kaum berpendidikan, agent of change yang siap merubah pendidikan Indonesia kewajah yang lebih cerah.
Previous Post
Next Post

post written by:

0 Comments: