Anda pernah mendengar perjuangan Thomas Alfa Edison saat berusaha menciptakan cahaya dari aliran listrik? Thomas dalam penelitiannya mengalami kegagalan hingga lebih dari 9000 kali dalam percobaannya sebelum menciptakan maha karya bernama lampu. Atau perjuangan Steve Jobs membuat teknologi mutakhir berlogo apel? Jobs pernah menelan pil pahit dengan dikeluarkannya dari perusahaan yang ia dirikan sendiri sebelum menuai kesuksesan dari product yang bernama iPhone, iPad, iMac dan lain-lain. Atau Chairul Tanjung yang sekarang memegang perusahaan raksasa Trans Corp. Anak singkong ini sudah berproses sedari mahasiswa kedokteran gigi hingga menjadi Mentri Ekonomi di tahun 2014 dan bussinesman yang sukses. Bagaimana dengan Michael Jackson yang hingga kini lagunya masih digandrungi anak-anak muda? Sang raja pop ini tampil dengan ciri khas suara dan gerakan yang dia bangun sejak lama hingga masa kejayaannya.
Selain nama-nama diatas pernah anda mendengar seorang anggota polisi yang melakukan lipsync lagu india beberapa tahun silam? Atau masih ingatkah penyendandung lagu dangdut “Cinta Satu Malam”? Bagaimana dengan sinta dan jojo yang merekam video “Keong Racun”? Dan beberapa nama lain yang hanya dikenal masyarakat luas tidak lebih dari 1 tahun.
Bisa kita bandingkan kedua kategori manusia-manusia diatas? Bisakah kalian melihat perbedaan yang paling mencolok? Bagaimana bisa orang-orang kategori pertama bisa mencapai puncak kejayaan dan dikenang oleh semua orang? Sedangkan kategori kedua hanya dikenal orang-orang sebentar saja? Apa faktor pokok yang mendasari? Proses, ya proses yang panjang menghasilkan hasil yang besar. Tapi sesuatu yang didapat dengan instan akan hilang dalam waktu yang instan pula. Sebenarnya ini adalah obrolan lama yang sering dibahas diberbagai tempat, tapi kali ini akan diulas dengan kemasan yang berbeda. Seperti yang terpampang di judul, manusia berdasarkan pola kerjanya dibagi menjadi dua, orang yang menghargai proses dan orang yang ingin cepat. Berbeda jalan tentu akan berbeda hasil walau satu tujuan.
Processman
“Setiap orang punya jatah gagal, Habiskan jatah gagalmu ketika kamu masih muda”- Chairul Tanjung -
Slogan inilah yang menjadi penyemangat orang-orang berproses. CT berkeyakinan orang bahwa semua orang mempunyai jatah gagal masing-masing, bisa dihabiskan diwaktu mudanya, atau dimasa tua nanti. Anda yang sepaham dengan CT tinggal memilih dimasa muda untuk gagal atau berhasil dahulu, tentu pilihan ini akan berefek di masa selanjutnya. Saat kita gagal dalam berproses pasti akan menuai suatu nilai dan pelajaran berharga yang tidak didapatkan oleh orang lain. Karena pengalaman kegagalan yang dirasakan adalah pengalaman yang unik, karena kejadian setiap orang pasti berbeda dan diinterpretasikan dengan komposisi pengalaman yang berbeda pula. Hal ini tentu lebih mengena dan merasuk dalam jiwa. Karena pengetahuan yang diperoleh adalah hasil interpretasi pengalaman yang unik dari diri sendiri yang hanya bisa didapat dari proses.
Proses yang dilakukan secara terus-menerus pasti akan menuai kegagalan yang berulang, banyak kegagalan berarti lebih banyak pelajaran berharga yang didapat. Berproses adalah pembelajaran yang sangat berharga, berguru kepada pengalaman adalah pendidikan alami yang sangat ampuh. Jika diwaktu muda sudah berproses seperti ini harapannya dimasa tua tinggal memetik manisnya kesuksesan dari proses.
Sesuatu yang dilakukan dengan proses panjang, akan menghasilkan hasil yang panjang pula. Hukum kekekalan energi tidak akan berbohong. Energi tidak akan pernah hilang, dia hanya berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Saat anda menyalurkan energi positif anda ke orang lain, energi itu hanya berpindah ke orang lain pasti akan dikembalikan lagi energi yang kemungkinan dalam bentuk dan nominal yang berbeda.
Instantman
Proses tidak pernah berbohong. Semakin ditarik karet pada ketapel, akan semakin jauh laju batu yang dilontarkan.
Orang ini melakukan semuanya dengan cara yang instan, semua dilakukan dengan cepat dan akurat sehingga kesuksesan diraihnya dengan cara cepat. Situasi dan suasana yang sedang trend dibacanya dengan cepat. Sehingga karirnya bisa melejit dengan cepat. Namun karena orang ini besar karena trend zaman, jadi jika hal tersebut sudah tidak menjadi ngehits lagi maka langsung turun pamornya. Memang pada saat di masa kejayaannya bisa menjadi orang yang paling sukses dan paling terkenal dimasanya, tapi hal ini tidak akan bertahan lama.
Banyak orang yang sudah mencoba melalui cara ini, tapi lebih banyak dari mereka yang gagal lebih cepat. Coba tengok saja beberapa nama di kategori kedua, mungkin ingat nama-nama itu tapi dimanakah mereka sekarang? Sudah tidak dikenang oleh masyarakat luas. Tapi sebaliknya, orang yang diawal disebutkan memang masa mudanya tidak ada yang mengenalnya. Namun kini tiada orang yang tidak mengenal, bahkan tukang becak atau tukang koran hafal nama-nama tersebut.
Inteligent Processman
“Waktumu tidak akan cukup untuk mencoba semua hal dan gagal, belajarlah dari kegagalan orang lain dan ambil hikmahnya. Sehingga kesuksesan semakin dekat”- Anonim -
Menurut slogan diatas, kita tidak perlu melakukan kegagalan sebanyak orang yang berproses. Biarkan orang lain saja yang melakukan kegagalan, karena itu akan buang-buang waktu kalau kita melakukan kegagalan yang orang lain lakukan. Cukup kita menganalisis saja kegagalan yang terjadi mulai dari faktor penyebab hingga pelajaran yang dapat kita ambil. Dengan ini saja kita sudah cukup tanpa melakukan kegagalan yang sama. Kalau kita fikir memang rasional, mengapa kita musti melakukan kesalahan yang sama dan sudah dilakukan oleh orang lain? toh hasilnya juga sama kalaupun berbeda tidak banyak. Karena memang akan membuang-buang umur melakukan hal yang sudah tentu hasilnya, apalagi hal itu gagal.
Banyak orang yang sudah melakukan konsep ini dalam hidupnya. Mulai dari membaca cerita-cerita motivasi atau mempelajari biografi orang-orang yang sudah berproses panjang untuk diambil nilai-nilainya. Hal ini dianggap instan karena orang ini hanya mengambil nilai kegagalan orang lain sedangkan dia langsung menerapkan nilai kesuksesan dalam dirinya. Memang butuh proses dalam menerapkannya. Namun proses disini tidak begitu panjang. Hal ini merupakan gabungan dari dua kategori diatas.
Bagi anda yang tidak ingin gagal dalam berproses, belajarlah pengalaman dari orang lain. Anda tinggal menuai madunya saja. Namun semua pilihan pasti ada konsekuensinya. Walaupun memang tidak ada yang akan menjamin orang berproses akan memperoleh hasil yang lebih memuaskan dari orang instan. Tapi satu hal yang ingin pengetik tekankan. apapun proses yang anda lakukan akan
Selamat berproses. Hidup adalah pilihan, dan semua pilihan ada konsekuensinya. Anda memilih orang yang berproses atau orang yang instan.
0 Comments: