Bagaimana cara kita berkomunikasi saat ditengah tengah acara yang bising? Bagaimana cara kita berbicara kalau jaraknya jauh? Atau bagaimana saat dalam kondisi ramai tapi ingin berbicara hal yang serius dan rahasia? Mungkin cara yang biasa kita lakukan adalah dengan memodifikasi volume suara dan memperjelas gerakan bibir (bahasa oral). Namun apakah nyaman komunikasi seperti itu? Dapatkah keduanya langsung dapat saling memahami?
Tentu komunikasi yang diluar kebiasaan diatas (modifikasi volume dan gerak bibir) kurang dapat dipahami oleh kita. Hal ini dikarenakan kita tidak terbiasa melakukannya. Namun alangkah lebih bagusnya jika kita sekalian meniadakan suara tapi kita berkomunikasi dengan bahasa isyarat yang sudah dibakukan.
Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO—Indonesian Sign Language) adalah bahasa isyarat yang telah umum digunakan oleh teman teman tuli—difabel rungu wicara. Coba bayangkan saat anda dalam kondisi diatas namun berbicara dengan gerakan sederhana namun memahamkan untuk keduanya. Bukankah lebih nyaman?
Dahulu sebelum penulis mengenal teman teman tuli pun seperti itu. Saat ingin koordinasi dalam suatu acara harus mendekatkan badan dan dengan volume yg sangat rendah, tidak jarang informasi disampaikan lebih dari 2x. Namun sekarang setelah sering ngobrol dengan teman" tuli otomatis sedikit banyak mengetahui bahasa isyarat. Malah penulis sering ngobrol tanpa suara dengan teman teman biasa. Entah sekedar hemat suara, jaraknya jauh atau ingin komunikasi yg rahasia.
Pentingnya Bahasa Isyarat dalam komunikasi sehari-hari akan kita rasakan saat kita sudah mengetahui perbedaannya. Ingin sekali rasanya menularkan keilmuan sunyi ini supaya lebih enak dalam berkomunikasi. Disamping menambah teman ngobrol untuk teman" tuli juga
0 Comments: