Pada saat penentuan awal ramadhan tahun ini terjadi selang perbedaan 1 hari antara pemerintah dan ormas tertentu, kemudian pada tanggal 1 Syawwal-nya atau lebarannya dimungkinkan akan tetap berbeda. Pasalnya baik dengan menggunakan metode hisab maupun ruqyah tanggal 1 syawwal jatuh pada tanggal yang berbeda.
Jika menurut kalender nasional 1 syawal telah ditentukan pada tanggal 28 Juli 2014. Hal ini sudah bisa ditentukan karena sistem pengkalenderan menggunakan metode hisab, artinya sudah ditentukan dari awal pembuatan kalender menggunakan hitungan-hitungan matematis dan astronomis.
Namun menurut ruqyah yang sebenarnya (melihat bulan baru atau hilal secara langsung) belum bisa dilaksanakan atau dalam kata lain hasil ruqyah belum bisa diketahui. Namun dengan bantuan teknologi sistem tata surya pun bisa dilihat kapan saja tanpa batasan waktu. Kali ini penulis menggunakan software Stellarium yang memuat sistem tatasurya yang bisa diatur waktunya sesuka hati. Penampakan dalam software menyatakan bahwa bulan baru dapat terlihat pada tanggal 28 Juli 2014 atau dalam kata lain 1 Syawal jatuh pada tanggal 29 Juli 2014
Jika dianalisis dari gambar disamping pada tanggal 27 Juli secara letak bulan masih sangat rendah ditambah dengan penampakan bulan yang masih dinilai belum bisa dilihat dengan mata telanjang. Dalam keadaan seperti ini belum berani memastikan bahwa
Jika dianalisis dari gambar disamping pada tanggal 27 Juli secara letak bulan masih sangat rendah ditambah dengan penampakan bulan yang masih dinilai belum bisa dilihat dengan mata telanjang. Dalam keadaan seperti ini belum berani memastikan bahwa
sudah masuk bulan baru. Namun dengan melihat hasil penampakan tanggal 28 Juli sudah lebih ada peningkatan baik dari segi tingginya maupun dari segi penampakan bulan itu sendiri yang dimungkinkan dapat dilihat dengan mata telanjang. Dengan penampakan bulan yan
g seperti ini tanggal 1 Syawal bisa perkirakan jatuh pada tanggal 29 Juli 2014.
Artikel ini hanyalah disusun oleh orang yang awam dalam hal hisab ruqyah maupun bidang astronomi. Artikel ini hanyalah berdasarkan analisis dari hasil penampakan ruqyah yang bisa dilihat di software Stellarium. Jadi, artikel ini hanyalah menjadi pengetahuan atau referensi saja, bukan sebagai penentu atau acuan yang digunakan oleh khalayak umum. (almbantuli)
Artikel ini hanyalah disusun oleh orang yang awam dalam hal hisab ruqyah maupun bidang astronomi. Artikel ini hanyalah berdasarkan analisis dari hasil penampakan ruqyah yang bisa dilihat di software Stellarium. Jadi, artikel ini hanyalah menjadi pengetahuan atau referensi saja, bukan sebagai penentu atau acuan yang digunakan oleh khalayak umum. (almbantuli)
0 Comments: